Akhir akhir ini rasanya
ada hal kecil yang mengusik hati, iya..
hal kecil tapi rasanya begitu mengganjal dipikiran. Its about berat badan,
huumm ya ya hal itu mungkin sepele lagian saya belum termasuk orang yang
“obesitas” atau kelebihan berat badan. Tapi ketika hal itu tidak hanya
dikatakan oleh satu dua orang saya mulai terusik. Kadang ketika hal tersebut
dijadikan lelucon saya ikut tertawa saja, namun dalam hati nelongso hhihii..
Saya tau hal ini
bermula dari libur semester 6, hobi makan saya semakin berlebihan ditambah
dengan ibu saya yang mempunyai hobi yang sama tambahlah semangat dalam diri
hhehe. Martabak dan terang bulan menjadi makanan yang paling sering saya dan
ibu konsumsi ketika malam hari. Bahkan pernah suatu malam, setelah seharian
bekerja bakti membersihkan rumah, kami menghabiskan uang 50rb untuk beli
beberapa makanan dan gorengan. Padahal sebelumnya ini adalah suatu hal yang
jarang kami lakukan. Liburan semester 6 cukup panjang membuat pekerjaan saya
begitu-begitu saja dirumah, seperti pagi bersih-bersih, mencuci baju, cuci
piring, masak, dan lain-lain. Namun hal tersebut masih tak ampuh mengusir lemak
dalam tubuh.
Entah mengapa saat ini
kekhawatiran saya tentang berat badan begitu berlebihan, padahal saya tau badan
saya belum masuk kategori yang sangat berlebihan. Mungkin karena omongan sana
sini yang membuat saya semakin malas saja untuk makan, bukan karena takut
gendut. Terus terang saya dulu cuek-cuek saja bila dikatain “sering laper”
“laperan” “kamu ko gampang laper sih?” “kamu ko seneng bgt makan sih?” “eh kamu
ko gendut bgt sih sekarang” “ya ampuun, dasar tukang makan” tapi perlahan kata
kata itu rasanya seperti duri di telinga. Saya jadi sering bengong dan berpikir
kenapa saya begini. Kadang saya berpikir, kenapa sih orang makan ko
dilarang-larang bukan makanan mereka juga, ngga pake uang mereka juga. So
what???
Tapi yaaah saya ambil
sisi positifnya saja, mungkin mereka begitu karena perhatian dengan saya.
Mungkin juga itu bisa memotivasi saya agar menghentikan “hobi makan” saya yang
cukup berlebihan. Yaaaah walaupun saya tau omongan mereka tidak sampai
menyentuh kesana, bahkan mungkin hanya untuk mengolok-olok saja. Semoga
kedepannya lagi saya lebih menter lagi bila dikatain “gendut” “berat” “60 kg”
“tukang makan” atau apalah itu. And..... i think itu bukan urusan mereka “sama
sekali”. But i wanna say thanks for them, smoga saya termotivasi untuk tidak
makan melulu. Biar saya rajin berolah raga. Yippii
Lalu saya sekarang
rajin-rajin membaca artikel, tentang bagaimana cara mengurangi “hobi makan”
atau keinginan untuk makan berlebihan. Saya belum berpikir sampai ke bagaimana
mengurangi berat badan, karena bagi saya diet adalah penyiksaan. Tindakan
berlebihan. Alay. Karena kadang diet yang mereka lakukan sampai tidak makan,
dan membuat mereka jatuh sakit. I just wanna be a normal one, right? Yaaahh ini
memang berawal dari olok-olok sihh.. tapi be positive thinking J
Oh yaa ini dia tips
bagaimana mengurangi hobi makan:
1. Sadari apapun yang kamu makan.
Yuppp..
kadang kita tidak menyadari apa saja yang kita masukan dalam mulut, asal kita
rasa enak kita terus memakannya tanpa tau apa akibat jika kita mengkonsumsinya
secara berlebihan.
2. Menahan diri.
Yaah
bisa dikatakan hal ini adalah tahap paling sulit, cause why? Karena manusia
adalah makhluk yang paling tidak tahan dengan godaan “apapun” hhehe bisa jadi
godaan belanja hihii, upss ko jadi ngelantur ya
3. Jangan beli atau menyimpan cemilan
Yahh
ini memang kebiasaan buruk saya (walapun banyak kebiasaan buruk yang lain)
hhihikkss.. teman-teman saya (terutama satu kos) sampai hafal dengan kebiasaan
saya, kebiasaan saya yakni yang pertama mempromosikan camilan baru atau apapun
makanan yang recomended (versi saya lho ya :p) misal “eh aku tadi beli ini lhoo
disana, ihh rasanya enak lhoo bla blaa” dan ajaib keesokan harinya mereka juga
ikut membeli dan komentar “ehh iya dev, enak” whahaha. Yang kedua tanya apapun
camilan yang ada di indo*** atau alfa*** pasti saya hafal karena ketika ingin
membeli air minum isi ulang saja, saya pasti berputar melihat-lihat camilan
untuk dibeli. Yang ketiga ketika membeli kebutuhan bulanan saya terbiasa juga
menyetok camilan. Hmmm parah juga ya.. yang terakhir nii (masih banyak
sebenernya hehe) saya bukan tipe orang yang irit-irit kalo urusan makan. Ketika
ingin membeli makanan apapun yang saya inginkan pasti saya beli, pokonya
prinsip saya rejeki bisa dicari kalau kebahagiaan kapan lagi? Heheh contoh nii
ketika ada ajakan teman kumpul “eh ayo kumpul makan” “ayo sing song” “ayo pergi
kee..sana kesini” saya paling tdk bisa mentidakkan apa lagi itu teman buaik
hhehe. Yaah mungkin ada yang harus dibenahi yaa dari kebiasaan-kebiasaan saya tadi
heuheu,-
4. Ganti kebiasaan makan dengan hal lain.
Bisa
dialihkan dengan kegiatan-kegiatan bermanfaat lain, atau juga bisa diganti
dengan minum teh hitam tanpa gula atau jeruk nipis.
5. Menabung
Lhoo
lhoo kenapa ko saampai pada menabung? Ya karena ketika kita hanya memegang uang
dengan jumlah yang sedikit kita akan berpikir ulang ketika akan membeli hal-hal
yang tidak sifatnya tidak terlalu penting.
6. Istirahat cukup.
Istirahat
cukup akan membuat kondisi kita fit dan normal, kita masih punya cukup energi
untuk beraktifitas tanpa harus banyak-banyak makan.
7. Konsisten
Hahah..
ini hal yang paling pokok, tidak hanya dalam hal ini tapi juga dalam melakukan
hal positif lainnya. Jadi kita harus keep
strong untuk menegakkan yang satu ini, biar jalaan semua poin-poin yang
diatas.
Sekian
tips dari saya... ini hanya sekedar sharing pengalaman, smoga yang baik dapat
memberi masukan dan yang buruk harap
diskip saja. Bayy bayyyy...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar