Ini
tentang bagaimana pengalaman pertama saya bersinggungan dengan bank syariah.
Saya jadi teringat, dulu pernah memiliki rekening syariah namun saat itu saya
belum mengenal apapun tentang bank syariah. Saat di sekolah menengah atas saya
berada di pesantren, karena sekolah saya jauh dari tempat tinggal, kedua orang
tua saya membuatkan saya sebuah ATM. Namun juga tidak ada yang menjelaskan
apakah itu ATM konvensional kah atau syariah, saya hanya cukup memakainya.
Bertanya pada pihak bank pun tak pernah terlintas dipikiran saya, mungkin
karena ketidak tahuan saya saat itu. Atm
tersebut berasal dari bank muamalat namun dikelola oleh pihak Koperasi Pondok Pesantren,
jadi gambar atm nya pun tak seperti atm pada umumnya, tertera logo pesantren
pada atm tersebut.
Lucunya
saya sama sekali tidak menyadari pernah memakai produk syariah. Setelah
mengenal sedikit tentang bank syariah, barulah saya mengerti dan sadar dulu
pernah memakai produk bank syariah. Disadari atau tidak memang dibutuhkan
edukasi yang berkaitan dengan bank syariah yang ditujukan untuk para siswa
sekolah menengah. Boleh dikemas dengan acara iB Goes To School, selain untuk membuka wawasan mereka tentang bank
syariah juga mengajarkan para siswa untuk gemar menabung.
Setelah
beberapa tahun duduk di bangku kuliah saya tetap menggunakan rekening bank
konvensional. Meski sudah mengenal tentang bank syariah saya belum terpikir
untuk membuka rekening. Terkadang saya juga penasaran bagaimana cara kerja bank
syariah, karena yang saya pelajari selama ini hanya seputar teori. Di kampus
saya terdapat Baitul maal wat tamwil atau yang banyak orang kenal sebagai BMT,
saya awalnya menabung disana ya karena terdorong rasa penasaran. Saat hendak
membuka rekening tabung (ya saat itu yang saya pilih adalah tabungan) saya
disodori sebuah kertas yang berisikan tulisan yang cukup panjang. Dalamnya
berisi tentang produk-produk BMT, namun saya tidak bertanya panjang lebar hanya
memilih akad mudhorobah saja. Dan pihak yang melayani pun hanya menjelaskan
sekenanya kepada saya.
Kawan
saya bercerita tentang pengalamanya menggunakan salah satu produk bank syariah berplat merah. Dia berkata bahwa
menabung di bank tersebut tidak terdapat potongan tiap bulannya, tidak seperti
yang lain. Dan dia mulai mengajak saya untuk membuka rekening syariah, sampai
saat itu pun saya belum tergerak. Hingga akhirnya rasa penasaran saya mendorong
saya untuk mengenal lebih dekat bank syariah. Saat awal membuka rekening, pihak
customer service hanya menawarkan beberapa produk tabungan saja, karena saya
mengatakan hendak menabung. Dia menyodori saya sebuah kertas dengan tulisan
yang cukup panjang, dalamnya pun mungkin sama dengan yang lalu-lalu. Saya
memilih tabungan pelajar, karena potongannya yang sedikit tiap bulannya. Maklum
sebagai mahasiswa yang belum berpenghasilan saya pun harus lebih bijak dalam
melakukan apapun, terutama masalah uang.
Namun
lagi-lagi pihak customer service tidak menjelaskan secara detail kepada saya,
ada bagi hasilnya atau tidak, mengapa ada potongan tiap bulannya, apa kelebihan
tabungan pelajar dari yang lain. Apabila tidak ditanya, pasti dia juga tidak
akan menjelaskan apapun. Saya rasa perlu adanya perbaikan dalam layanan bank
syariah. Apabila dalam etika melayani nasabah, saya rasa tidak usah diragukan
lagi mereka cukup baik. Namun dalam proses ketika nasabah hendak memilih suatu
produk baiknya mereka jelaskan dengan rinci bagaimana kinerjanya. Saya yakin
terkadang dengan membaca saja orang tidak lasung mengerti, dan tentu tidak
semua orang mengerti tentang bank syariah.
Pihak bank juga harus
cukup selektif dalam memilih calon pegawai. Tentu perihal bank syariah tidak
dipahami semua orang. Dalam menjaring tenaga kerja pastilah harus yang
berkompeten dibidangnya. Mungkin beberapa lembaga bank syariah ada yang membuat
pelatihan untuk calon pegawai baru, agar memantapkan pengetahuan mereka tentang
bank syariah. Hal-hal seperti ini memang harus terus ditingkatkan oleh bank
syariah, agar saat orang memilih menjadi nasabah bank syariah mereka yakin
dengan apa yang mereka pilih. Dan tidak pulang dengan perasaan yang bingung dan
tidak cukup yakin dengan apa yang mereka pilih.
Kata Kunci: Pengalaman Pertama bank syariah
Oleh : Devi Nurmalika SW
URL : http://deviealika.blogspot.co.id/2015/09/tak-kenal-maka-tak-tau.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar